Bantahan telak bagi pelaku bid'ah



Sa'id bin Musayyab rahimahullah adalah seorang ulama besar di kalangan tabi'in, yang beliau dijuluki "alim ahlil Madinah" (ulamanya penduduk Madinah) dan juga "sayyidut tabi'in" (pemimpinnya para tabi'in).

Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan-nya,

رأى سعيد بن المسيب رجلا يصلي بعد طلوع الفجر أكثر من ركعتين يكثر فيها الركوع والسجود فنهاه. فقال: يا أبا محمد! أيعذبني الله على الصلاة؟! قال: لا ولكن يعذبك على خلاف السنة

"Sa'id bin al Musayyab melihat seorang yang shalat setelah terbit fajar lebih dari dua raka'at, yang ia memperpanjang rukuk dan sujudnya. Lalu Sa'id bin al Musayyab melarangnya. 

Maka orang tadi berkata: Wahai Abu Muhammad, apakah Allah akan mengazab saya gara-gara saya shalat?

Sa'id bin al Musayyab menjawab: bukan demikian, namun Allah akan mengazabmu karena menyelisihi sunnah" [selesai].

Setiap pelaku bid'ah pasti akan menganggap bid'ah yang ia lakukan adalah perbuatan baik. Ketika dinasehati agar jangan melakukan bid'ah, mereka akan mengatakan "ini kan baik, kenapa anda melarang orang berbuat baik?". 

Maka jawaban Sa'id bin Musayyab rahimahullah adalah jawaban telak. Yang dilarang bukan ibadahnya, namun bagian dari ibadah tersebut, baik penetapannya, tata caranya, pengkhususan waktu atau tempatnya, jumlah bilangannya dan semisalnya yang tidak ada tuntunannya dari sunnah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam.

Syaikh Al Albani rahimahullah mengomentari riwayat ini dengan mengatakan:

وهذا من بدائع أجوبة سعيد بن المسيب - رحمه الة تعالى -, وهو سلاح قوي على المبتدعة الذين يستحسنون كثيرا من البدع باسم أنها ذكر وصلاة ثم ينكرون على أهل السنة إنكار ذلك عليهم ويتهمونهم بأنهم ينكرون الذكر والصلاة!! وهم في الحقيقة إنما ينكرون خلافهم للسنة في الذكر والصلاة ونحو ذلك

"Ini merupakan diantara jawaban yang sangat telak dari Sa'id bin al Musayyab. Dan ini juga merupakan senjata bagi para ahlul bid'ah yang mereka menganggap baik banyak sekali perbuatan bid'ah, dengan mengatakan bahwa yang mereka lakukan itu dzikir dan shalat. 

Kemudian mereka malah mengingkari Ahlussunnah yang mengingkari bid'ah mereka dengan mengesankan bahwa Ahlussunnah mengingkari dzikir dan shalat! 

Padahal yang diingkari oleh Ahlussunnah adalah penentangan mereka terhadap sunnah dalam dzikir dan shalat serta ibadah lainnya" (Irwa'ul Ghalil, 2/236).

Semoga Allah memberi taufik.

sumber : @fawaid_kangaswad

Posting Komentar

0 Komentar