*عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ:*
*قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
*ثَلَاثَةٌ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ:*
*الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالْمَرْأَةُ الْمُتَرَجِّلَةُ، وَالدَّيُّوثُ*
*Dari Sâlim bin Abdullah (bin Umar),*
*Dari bapaknya,*
*Dia (Abdullah) berkata, “Rasullullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam Bersabda:*
*Tiga orang yang Allâh Subhanahu wa Ta’ala tidak akan melihat mereka pada hari kiamat:*
*Anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya,*
*Wanita yang menyerupai laki-laki,*
*Dan dayyuts.*
*[HR. An-Nasai, Ahmad, dan lain-lain. Hadits ini dihukumi shahih oleh al-Hâkim]*
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
*1- Kata dan istilah dayyust tidak dikenal oleh bangsa Arab pra-Islam.*
*Kata dan istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Rasullullah Shallallahu Alaihi Wasallam.*
*2- Dayyuuts adalah orang yang ridha adanya perbuatan keji pada keluarganya (istri dan anak perempuannya),*
*Yaitu mendiamkannya terhadap perbuatan-perbuatan yang mengarah kepada zina, dan tidak melarangnya, tidak marah karena Allâh Azza wa Jalla , karena rasa cemburunya sedikit dan imannya lemah.*
*Adapun orang yang telah berusaha mengingkarinya dan menghalanginya dari perbuatan keji, maka orang ini tidak disebut dayyuuts”.* *[Fatâwâ Islâmiyyah, 3/118]*
*3- Merupakan kewajiban para bapak,*
*Suami, dan wali secara umum, melarang anak-anak wanita, istri-istri,*
*Dan saudara-saudara wanita,*
*Dari perbuatan tabarruj,*
*(menampakkan perhiasan dan keindahan tubuhnya di hadapan umum),*
*Barangsiapa membenarkan tabarruj para wanita tersebut maka dia adalah dayyuts.*
*4- Perbuatan dayyuuts ini dinilai dosa besar oleh para Ulama,*
*Seperti Ibnu Hajar al-Makki dalam kitab az-Zawâjir ‘an Iqtirâfil Kabâ-ir, juga Adz-Dzahabi dalam al-Kabâ-ir.*
*6- Kita memohon keselamatan kepada Allah Subhanahu Wata'ala dari segala keburukan dunia dan akhirat,*
*Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.*
Tema hadist yang berkaitan dengan *Al Qur'an
*1- “Rumahku adalah syurgaku.*
*Itulah ungkapan yang sering kita dengar,*
*Yang menggambarkan keinginan setiap insan akan kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupan anggota keluarganya.*
*Karena cinta kepada istri dan anak-anak merupakan fitrah yang Allah Subhanahu Wata'ala tetapkan pada jiwa setiap manusia.*
*زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ*
*Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,*
*Yaitu:*
*- Wanita-wanita.*
*- Anak-anak,*
*- Harta yang banyak dari jenis emas,*
*- Perak,*
*- Kuda pilihan, Binatang-binatang ternak dan sawah ladang.*
*Itulah kesenangan hidup di dunia;*
*Dan di sisi Allah Subhanahu Wata'ala-lah tempat kembali yang baik (syurga).*
*(QS Ali ‘Imran: 14)*
*2- Yang perlu disadari nikmat keberadaan istri dan anak ini sekaligus juga merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam kebinasaan.*
*يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوّاً لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ*
*Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu,*
*Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…”*
*(QS At Taghabun: 14)*
*3- Oleh karena itulah, Allah Subhanahu Wata'ala Ta’ala menjadikan kaum laki-laki sebagai pemimpin dan penegak urusan kaum perempuan:*
*الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ*
*Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan,*
*Karena Allah Subhanahu Wata'ala telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan),*
*Dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka.*
*(QS. An Nisa’: 34).
Sumber grup fb : Dakwah Tauhid SA
Repost : Berbagi Ilmu Kajian Sunnah
0 Komentar