BAGAIMANA MENYELAMATKAN DIRI DARI SIKSA KUBUR DAN SIKSA NERAKA?



Pertanyaan:
Sebagai seorang Muslim pasti berkeinginan agar terselamatkan dari siksa kubur dan adzab neraka. Bagaimanakah cara menyelamatkan diri dari kedua siksa tersebut?

Jawaban:
Sebuah pertanyaan yang sangat bagus yang menunjukkan perhatian si penanya terhadap akhirat, disaat banyak orang justru tersibukkan dan tertipu dengan berbagai tipuan dunia. Semoga Allâh Azza wa Jalla menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang lebih berantusias terhadap kehidupan akhirat dibandingkan kehidupan dunia.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, kami menghadirkan jawaban Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. [1] Beliau rahimahullah menjawab:

Cara menjaga diri dari siksa tersebut yaitu dengan melakukan amalan-amalan shalih yang bisa mendekatkan diri kita kepada Allâh Azza wa Jalla. Dan suatu amalan akan disebut amal shalih, jika memenuhi duasyarat, yaitu:

Pertama,  ikhlash karena Allâh Azza wa Jalla . Artinya seseorang yang melakukan ibadah tidak memiliki maksud dan tujuan lain selain mencari ridha Allâh Azza wa Jalla dan dalam mencari kehidupan akhirat, tidak bermaksud  riya’ (pamer, agar amalannya dilihat orang lain), tidak juga  sum’ah  (agar amalannya didengar orang lain), tidak pula menginginkan pujian manusia serta tidak menginginkan dunia.

Kedua,  yang dilakukan itu bukan sesuatu yang dibuat-buat dalam agama Allâh Azza wa Jalla .

Karena Allâh Azza wa Jalla tidak akan menerima suatu amalan kecuali yang diikhlaskan untuk-Nya dan sesuai dengan syari’at-Nya. Dalil tentang kewajiban ikhlash yaitu firman Allâh Azza wa Jalla dalam hadits Qudsiy:

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

Saya paling tidak butuh kepada sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan Aku dan yang selain Aku dalam amalan tersebut, maka Aku tinggalkan dia bersama sekutunya. [2]

Dan berdasarkan sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa melakukan suatu amalan yangbukan dari ajaran kami, maka amalannya tersebut tertolak. [3]

Diantara yang bisa menjadi sebab seseorang terselamatkan dari siksa kubur adalah membersihkan diri dan bersuci dengan sempurna dari kencing saat selesai kencing. Dalam shahih al-Bukhâri, dan Muslim disebutkan sebuah hadits dari Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَان ِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَنْزِهُ مِنْ بَوْلِهِ، وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ

Sungguh keduanya sedang diadzab dan mereka berdua diadzab bukan karena suatu yang besar. Salah seorang diantara merekatidak menjaga diri dari air kencing dan sedangkan yang satu lagi dia pernah berjalan menebar namimah (menebar keburukan orang lain untuk mengadu domba-red) [4]

Dalam hadits yang lain diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اسْتَنْزِهُوا  مِنْ الْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْ الْبَوْلِ

Sucikanlah diri kalian dari air kencing,karena kebanyakan siksa kubur itu disebabkan oleh air kencing

Diantara yang bisa menyelematkan seseorangdari siksa kubur adalah semakin sering memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar dilindungi dari adzab kubur. Oleh karena itu, nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihiwa sallam menyuruh kita untuk memohon perlindungan kepada Allâh Azza wa Jalla dari empat hal saat kita duduk tasyahhud dalam shalat. Kita dianjurkan untuk mengucapkan doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ  مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّال ِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَات

Wahai Allâh! Aku memohon perlindungankepada-Mu dari adzab neraka jahannam; Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab kubur; Aku memohonperlindungan kepada-Mu dari fitnah Dajjal dan aku memohon perlindungankepada-Mu dari fitnah dalam kehidupan dunia dan fitnah setelah kematian(datang).

– selesai jawaban Syaikh-.

(Itulah beberapa sebab atau cara untuk menyelamatkan diri dari siksa kubur dan adzab api neraka. Semoga kita termasuk orang diselamatkan dari siksa kubur dan juga siksa neraka. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ  ۗ  وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.  [Ali Imran/3:185]

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 07/Tahun XXI/1439H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
___
Footnote
[1] Fatâwâ Nûr alad dharb , 12/12
[2]   HR. Muslim, no. 2985
[3]   HR. Al-Bukhâri, no. 2550 dan Muslim, no. 1718
[4]   HR. Al-Bukhâri, no. 215 dan Muslim, no. 292

sumber: https://almanhaj.or.id/10449-bagaimana-menyelamatkan-diri-dari-siksa-kubur-dan-siksa-neraka.htmlVia HijrahApp

Posting Komentar

0 Komentar