Pertanyaan:
Assalamualaikum ustadz Bagaimana jika kita mau taubat dari dosa jariyah misal pernah membagikan video porno kepada seseorang dan takutnya orang tersebut membagikannya lagi . Sedangkan orang yang dibagikan video telah pergi entah kemana .
Jawaban:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Orang yang share video tersebut harus benar-benar bertaubat kemudian berusaha maksimal untuk mencari orang yang diberi video itu. Apabila tidak didapati orang tersebut maka biidznillah Allah akan memaafkannya. Syaikh Ibnu Baz pernah ditanya,” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,” barang siapa yang memberikan contoh yang buruk maka dia terkena dosa dan terkena dosa orang-orang yang mengikuti dia hingga hari kiamat.
Aku katakan,”dahulu saya tidak tahu sunnah buruk ini dan saya mengajarkannya ke orang lain namun saya tidak bertemu lagi dengan orang tersebut, apakah dosanya dan dosa orang yang mereka ajari saya tanggung ? Bila saya tahu bahwa ini termasuk perbuatan buruk namun saya tetap mengajarkannya kepada orang lain kemudian saya bertaubat dari perbuatan ini namun saya belum bisa menemukan orang yang pernah saya ajari keburukan tersebut, apakah dengan begitu dosa dia dan dosa yang orang yang ia ajari akan menimpa saya sampai hari kiamat meski saya sudah bertaubat? Jelaskan kepada saya , semoga Allah memberi balasan kebaikan bagi anda
Beliau menjawab,” Hadits itu shahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam beliau lalu membawakan hadits
«مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ»
“Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang hasanah (baik) dalam Islam maka baginya pahala dari perbuatannya itu dan pahala dari orang yang melakukannya sesudahnya (karena mengikutinya.pent) tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang buruk, maka baginya dosanya dan dosa dari orang yang melakukannya sesudahnya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.”HR. Muslim no.1017 dan yang lainnya
Namun saat bertaubat, kembali kepada Allah dan menyesali dosa yang lalu maka taubat akan menghapus apa yang telah lalu. Apabila dia bertemu dengan orang tersebut maka dia menginfokan kepadanya bahwa dia sudah bertaubat dan dia telah melakukan kesalahan. Apabila dia tidak bisa bertemu dengannya maka Allah akan memaafkannya insyaAllah karenaAllah berfirman
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Bertakwalah kepada Allah semampu kalian. Surat at-Taghabun ayat 16
Allah juga berfirman
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا
Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya. Al-Baqarah ayat 286
Syirik yang merupakan dosa paling besar bila seseorang bertaubat darinya maka Allah akan mengampuninya. Allah ta’ala berfirman
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى
Dan Aku maha pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shaleh kemudiantetap di jalan yang benar. Surat Thaha ayat 82
…Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga mengatakan
التائب من الذنب كمن لا ذنب له
Orang yang bertaubat dari dosa maka dia seperti orang yang tidak punya dosa
Wahai hamba Allah engkau harus menyesal, berhenti berbuat dosa dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat itu kemudian menjauhinya serta memperingatkan orang yang anda tunjukkan kepada maksiat tersebut dan yang anda perindah maksiat itu di pandangannya sebelum ini, sampaikan padanya bahwa anda telah salah, keliru dan anda telah bertaubat dari perbuatan itu. Semoga dengan begitu dia kembali ke jalan yang benar (ini bila memang anda mampu mengarahkannya) bila tidak mampu maka anda dimaafkan. http://www.binbaz.org.sa/noor/2516
sumber: http://www.salamdakwah.com/pertanyaan/6163-taubat-dari-dosa-jariyahn Via HijrahApp
repost : Berbagi Ilmu Kajian Sunnah
repost : Berbagi Ilmu Kajian Sunnah
0 Komentar