MUTIARA NASIHAT TENTANG CERAMAH LUCU



MUTIARA NASIHAT SINGKAT TENTANG CERAMAH LUCU

Saudaraku, sesuatu yang lucu itu sesuatu yang membuat hati kita gembira. Ada sebuah kisah yang dikisahkan oleh Imam Ibnul Jauzi dalam kitab Akhbarul Hamqa wal Mughaffalin. Ada orang Arab badui yang hendak shalat berjamaah bersama imam. Lalu orang Arab badui itu bertanya dulu kepada Imam, “mau baca surat apa?” “Surat Al-Baqarah.” Al-Baqarah artinya sapi. lalu shalatlah seorang Arab badui itu dan imam membaca surat Al-Baqarah dari awal sampai akhir. Tentu ini panjang sekali.

Keesokan harinya, orang Arab badui itu kembali mau shalat lagi. Lalu dia bertanya lagi kepada si imam, “Hari ini kamu mau membaca surat apa?” “Al-Fiil (gajah)”. Lalu orang Arab badui itu pergi. Kemudian ditanya kenapa dia pergi, lalu dijawab, “Kalau kemarin Al-Baqarah saja panjang begitu, bagaimana surat Al-fiil (gajah)? Pasti lebih panjang lagi.” MasyaAllah.. Ini kisah-kisah lucu yang bisa kita baca.

Cuma masalahnya saudaraku, kalau sebuah ceramah berisi kisah-kisah yang lucu atau melucu dalam ceramah, apakah itu pantas dalam Islam?

Yang harus kita perhatikan saudaraku, tujuan ceramah itu adalah melembutkan hati. Sementara banyak tertawa itu mengeraskan hati. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ

“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” (HR. Tirmidzi)

GAMBARAN CERAMAH RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM

Makanya lihat ceramah-ceramah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Majelis-majelis ta’lim Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah majelis yang menimbulkan rasa takut kepada Allah.

Ini di Handzalah.. Dimana Handzalah mengeluh kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, aku apabila berada di Majelismu wahai Rasulullah, hatiku takut dan air mataku berlinang, aku menangis takut kepada Allah. Tapi ketika aku pulang ke rumahku, aku tertawa dengan anak dan istriku, aku kembali lupa. Bagaimana ini Rasulullah?”

Kata Rasulullah:

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنْ لَوْ تَدُومُونَ عَلَى مَا تَكُونُونَ عِنْدِى وَفِى الذِّكْرِ لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ وَفِى طُرُقِكُمْ وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً

“Hai Handzalah, kalaulah keadaan engkau terus-menerus seperti berada di dalam majelisku, malaikat akan menyalami kamu di jalan-jalan dan di rumahmu. Akan tetapi Handzalah, ada saat-saatnya.” (HR. Muslim)

Baca Juga:

Kumpulan Ceramah Singkat Tentang Sholat dan Motivasi Beramal

Pada kisah di atas Handzalah menceritakan bahwa kalau beliau berada di majelisnya Rasulullah, beliau menangis dan takut kepada Allah. Begitulah majelis Rasulullah yang mengingatkan kepada Allah, mengingatkan kepada kehidupan akhirat, mengingatkan tentang hakikat tujuan hidup kita di dunia.

TUJUAN CERAMAH

Banyak orang ketika menemukan ceramah yang kurang lucu akhirnya dia kurang suka. Dia justru suka kepada seorang penceramah yang isinya dari awal sampai akhir tertawa dan tertawa. Saudaraku, demikian kah ceramah Rasulullah? Tentu tidak. Apakah seperti itu sesuai dengan tujuan ceramah? Tentu bukan itu tujuan ceramah. Ceramah itu bukan hiburan, saudaraku. Supaya orang tertawa, terkekeh-kekeh, tidak!

Ceramah itu tujuannya menambah keimanan kita, ceramah itu tujuannya supaya kita takut kepada Allah, hati kita menjadi lembut kepada Allah. Bagaimana hati kita akan lembut kalau ternyata isi ceramah dari awal sampai akhir tertawa, tertawa dan tertawa. Sementara Rasulullah mengabarkan tadi untuk menjauhi banyak tertawa. Karena sesungguhnya banyak tertawa itu bisa mematikan hati.

JAUHI MAJELIS YANG BANYAK TAWA

Saudaraku sekalian, kalau kita berada di majelis ceramah yang isinya hanya tertawa, lebih baik kita pergi. Karena itu hanyalah majelis untuk mengeraskan hati saja. Duduklah di majelis yang membuat kita menangis dan ingat kepada Allah, membuat iman kita bertambah kepada Allah, membuat kita selalu ingin kembali kepada Allah.

Duduklah di majelis yang bisa menambah keilmuan kita dan ketakwaan kita kepada Allah Jalla wa ‘Ala, yang dibacakan padanya Al-Qur’anul Karim, yang ditafsirkan padanya ayat-ayat Allah Jalla wa ‘Ala sesuai dan pemahaman para sahabat, para tabi’in, tabiut tabi’in dan para ulama setelahnya.

Duduklah di majelis yang dibacakan padanya hadits-hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Itulah yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kabarkan sebagai majelis-majelis yang dilingkupi oleh para malaikat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di masjid dari masjid-masjid Allah, mereka membaca Al-Qur’an, mereka mempelajari Al-Qur’an, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, akan dilingkupi oleh malaikat, demikian pula akan dilingkupi oleh rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah akan menyebut nama mereka di hadapan para malaikat sambil dibangga-banggakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

PENUTUP TENTANG CERAMAH LUCU

Saudaraku, ceramah lucu tidak layak untuk kita dengar. Karena itu bukan ilmu. Ceramah lucu yang isinya hanya tertawa dan terkekeh-kekeh tidak akan menambah keimanan anda. Maka dari itulah biasakan kita mencari ceramah ilmu, biasakan cari ceramah yang memang betul-betul ilmiah yang bisa menambah keimanan dan keilmuan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Saudaraku sekalian,

Jadi, tujuan dari ceramah bukan membuat orang tertawa. Tapi tujuan dari ceramah adalah agar manusia kembali kepada Allah, ingat kepada Allah, takut kepada Allah, bertambah keilmuannya tentang Allah dan syariatNya.

Semoga yang saya sampaikan bermanfaat..

sumber: https://www.radiorodja.com/47739-mutiara-nasihat-tentang-ceramah-lucu-penghancur-amalan-dan-jangan-remehkan-hutang/

Posting Komentar

0 Komentar