Sifat sabar sangatlah sulit untuk dilakukan, walaupun sangat mudah untuk diucapkan, maka dari itu seorang hamba yang dikaruniai sifat sabar ini oleh Allah Ta'ala hanyalah hamba-hambanya yang terpilih. Tidak semua hambanya Allah memiliki sifat sabar ini, karena sabar perlu dilatih oleh setiap umat mukmin dalam semua aspek kehidupan.
Allah Ta'ala memuji orang-orang yang sabar dan menyanjung mereka , Firmannya :
وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. [Al-Baqarah : 177]
Sabar merupakan pilar dari kebahagiaan seorang hamba, dan dengan kesabaran itu seorang hamba akan terhindar dan terjaga dari kemaksiatan, istiqomah dalam menjalankan ketaatan, dan tabah serta ikhlas di dalam menghadapi berbagai macam cobaan yang datang.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, " Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh. " (Al Fawa'id, hal.95)
Pengertian Sabar
Syaik Muhammad bin Shalih Al'Utsaimin rahimahullah berkata, " Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah. " (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal.24)
Syaik Muhammad bin Shalih Al'Utsaimin rahimahullah berkata, Sabar dibagi menjadi tiga macam:
Pertama, Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
Kedua, Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang diharamkan Allah
Ketiga, Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang dialaminya, berupa berbagai hal yang menyakitkan dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan manusia ataupun yang berasal dari orang lain. (Syarh Tsalatsatul Ushul, hal.24)
Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhali mengatakan,
“Macam ketiga dari macam-macam kesabaran adalah Bersabar dalam menghadapi takdir dan keputusan Allah serta hukum-Nya yang terjadi pada hamba-hamba-Nya. Karena tidak ada satu gerakan pun di alam raya ini, begitu pula tidak ada suatu kejadian atau urusan melainkan Allah lah yang mentakdirkannya. Maka bersabar itu harus.
Bersabar menghadapi berbagai musibah yang menimpa diri, baik yang terkait dengan nyawa, anak, harta dan lain sebagainya yang merupakan takdir yang berjalan menurut ketentuan Allah di alam semesta. ” (Thariqul wushul, hal. 15-17)
Karena demikian besarnya manfaat dari sifat bersabar Maka Allah mencintai hamba-hambanya yang mampu bersabar,
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar”. [Ali Imran : 146]
Dan juga Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan balasan yang lebih baik dari amalnya dan melipat gandakannya tanpa terhitung. Firman NYA:
وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [An-Nahl : 96]
نَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. [Az-Zumar : 10]
Bahkan sifat sabar akan menjadi keberuntungan pada hari kiamat dan keselamatan dari neraka akan menjadi miliknya orang-orang yang mampu bersabar.
وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ سَلَامٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
“Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan) :
’Salamun ‘alaikum bima shabartum’. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu ”
[Ar-Ra’d : 23-24]
Semua ini merupakan balasan bagi orang-orang yang sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian
Dari Shuhaib Radhiyallahu anhu,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Apabila mendapat kelapangan, maka dia bersyukur dan itu kebaikan baginya. Dan, bila ditimpa kesempitan, maka dia bersabar, dan itu kebaikan baginya”. (Ditakhrij Muslim, 8/125 dalam Az-Zuhud)
Dari Anas bin Malik, dia berkata.”Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Sesungguhnya Allah berfirman.’Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan kebutaan) pada kedua matanya lalu dia bersabar, maka Aku akan mengganti kedua matanya itu dengan sorga”
(Ditakhrij Al-Bukhari 7/151 dalamAth-Thibb. Menurut Al-Hafidz di dalam Al-Fath)
Maka kita harus mampu menahan diri taktala sakit dan menyembunyikan cobaan yang sedang menimpa kita.
Al-Fudhail bin Iyadh pernah mendengar seseorang mengadukan cobaan yang menimpanya. Maka dia berkata kepadanya. ”Bagaimana mungkin engkau mengadukan yang merahmatimu kepada orang yang tidak memberikan rahmat kepadamu ?”
Sebagian para salaf yang shalih berkata : "Barangsiapa yang mengadukan musibah yang menimpanya, seakan-akan dia mengadukan Rabb-nya".
Orang-orang salaf yang shalih pernah berkata, "Empat hal termasuk simpanan surga, yaitu menyembunyikan musibah, merahasiakan shadaqah, menyembunyikan kelebihan dan menyembunyikan sakit".
perkataan Ibnu Abdi Rabbah Al-Andalusy : “Asy-Syaibany pernah berkata.
’Temanku pernah memberitahukan kepadaku seraya berkata.’Syuraih mendengar tatkala aku mengeluhkan kesedihanku kepada seorang teman. Maka dia memegang tanganku seraya berkata.’Wahai anak saudaraku, janganlah engkau mengeluh kepada selain Allah. Karena orang yang engkau keluhi itu tidak lepas dari kedudukannya sebagai teman atau lawan.
Kalau dia seorang teman, berarti engkau berduka dan tidak bisa memberimu manfaat. Kalau dia seorang lawan, maka dia akan bergembira karena deritamu. Lihatlah salah satu mataku ini, "sambil menunjuk ke arah matanya", demi Allah, dengan mata ini aku tidak pernah bisa melihat seorangpun,
tidak pula teman sejak lima tahun yang lalu. Namun aku tidak pernah memberitahukannya kepada seseorang hingga detik ini. Tidakkah engkau mendengar perkataan seorang hamba yang shalih (Yusuf) :”Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku”.Maka jadikanlah Allah sebagai tempatmu mengadu tatkala ada musibah yang menimpamu. Sesungguhnya Dia adalah penanggung jawab yang paling mulia dan yang paling dekat untuk dimintai do’a”. [Al-Aqdud-Farid, 2/282]
Semoga Allah merahmati kita semua dengan memberikan kita sifat-sifat sabar ini,
Semoga Allah juga senantiasa menjaga dan memberi kita petunjuk serta memberikan kita jalan keluar dari semua permasalahan yang sedang kita hadapi saat ini
Dan semua kisah diatas dapat kita jadikan pelajaran dan bahan renungan betapa mulianya sifat sabar ini serta keutamaan-keutamaan yang terkandung didalamnya
Dengan tulisan singkat ini, dan masih banyak sekali dalil-dalil dan keutamaan tentang sabar yang tidak termuat didalam tulisan ini ,semoga dengan tulisan singkat ini dan kita meluangkan waktu sejenak untuk membaca serta merenungi kisah diatas, semoga dapat menjadi hujjah kita dihadapan NYA kelak.
@Purwakarta tercinta, 16/03/20 _mypulsa
penyusun : Abu Mirza
0 Komentar