Syubhat dan Kebohongan para ahlul bidah tentang maulid nabi


1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Beliau berkata, "Barangsiapa yang menafkahkan satu dirham bagi menggalakkan baca'an Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia akan menjadi temanku di dalam syurga".

2. Umar bin Khattab
Beliau berkata, "Siapa yang membesarkan (memuliakan) majlis Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam".

3. Utsman bin 'Affan
Beliau berkata, "Siapa yang menafkahkan satu dirham untuk majlis membaca Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka seolah-olah ia menyaksikan peperangan Badar dan Hunain".

4. Ali bin Abi Thalib
Beliau berkata, "Siapa yang membesarkan majlis Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan karenanya diadakan majlis membaca Maulid, maka dia tidak akan keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan masuk ke dalam syurga tanpa hisab".

5. Hasan al-Bashri
Beliau berkata, "Aku suka seandainya aku mempunyai emas setinggi gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk membaca Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam".

6. Junaid al-Baghdadi
Beliau berkata, "Siapa yang menghadiri majlis Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan membesarkan kedudukannya, maka sesungguhnya ia telah mencapai kekuatan iman".

7. Ma'ruf Al Karkhi
Beliau berkata, "Siapa yang menyediakan makanan untuk majlis membaca Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Mengumpulkan saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang bau yang wangi dan memakai wangi-wangian karena membesarkan kelahiran Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari kiamat bersama kumpulan yang pertama di kalangan nabi-nabi dan dia berada di syurga yang teratas (Illiyyin)".

8. Fakhruddin ar-Razi
Beliau berkata, "Tidaklah seseorang yang membaca Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan zahir keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka makanan tersebut akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah mengampunkan orang yang memakannya".

9. Imam Asy-Syafi'i
Beliau berkata, "Siapa yang menghimpunkan saudaranya (sesama Islam) untuk mengadakan majlis Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan, dan dia menjadi sebab dibaca maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu, maka dia akan dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat bersama ahli siddiqin (orang-orang yang benar), syuhada' dan solihin serta berada di dalam syurga-syurga Na'im".

10. As-Sarri As-Siqthi
Beliau berkata, "Siapa yang pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka sesungguhnya ia telah pergi ke satu taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju ketempat-tempat tersebut melainkan lantaran kerana cintanya kepada Nabi shallahu 'alaihi wasallam. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda : "Siapa yang mecintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam surga".

=====================

Sebelum menjawab SYUBHAT dan KEBOHONGAN diatas, maka penting untuk diketahui info berikut ini;

1. Abu Bakar radhiyallahu 'anhu, wafat bulan Jumadil akhir tahun 13 H.

2. Umar bin Al Khaththab radhiyallahu 'anhu, wafat bulan Dzulhijjah tahun 23 H.

3. Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, wafat bulan Dzulhijjah tahun 35 H.

4. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, wafat bulan Ramadhan tahun 40 H.

5. Hasan Al Bashri rahimahullah, wafat bulan Rajab tahun 110 H.

6. mam Junaedi Al Baghdadi, wafat bulan Rajab tahun 297/298.

7. Imam Ma'ruf Al Karkhi, wafat tahun 200 H.

8. Fakhruddin Ar Razi, wafat 606 H.

9. Imam Asy Syafi'i rahimahullah, wafat tahun 203 H.

10. Imam Sirri as Siqthi rahimahullah, wafat tahun 253 H.

Setelah anda mengetahui info diatas, info berikut ini tidak lebih penting dari info sebelumnya, yaitu; kapan pertama kali maulid diadakan....??

Ketahuilah, bahwa para sejarawan muslim berbeda pendapat tentang kapan peraya'an Maulid hadir ditengah-tengah kaum muslimin. Sebagian berpendapat bahwa Maulid pertama kali muncul pada awal tahun kekuasaan Dinasti Fathimiyyah di Mesir [362 H.] dengan raja pertama mereka yang bernama Al-Mu'iz Lidinillah, sang raja membuat enam peraya'an Maulid (hari lahir) sekaligus, yaitu: (1) Maulid Nabi, (2) Maulid 'Ali bin Abi Thalib, (3) Maulid Fathimah, (4) Maulid Hasan, (5) Maulid Husein, dan (6) Maulid raja yang tengah berkuasa.

Sedang sebagian lainnya berpendapat bahwa pencetus Maulid adalah sultan Muzhaffaruddin Abu Said Kukburi ibn Zainuddin Ali Ibn Tubaktakin, sultan Irbil, Irak, pada tahun 630 H.

Intinya, ada dua pendapat; pendapat yang mengatakan tahun 362 H. dan pendapat yang mengatakan tahun 630 H.

Taruhlah bahwa peraya'an maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pertama kali terjadi pada tahun 362 H, bukan 630 H. Berarti tahun-tahun sebelum itu, beliau-beliau pada belum mengerti dan belum pernah merayakan Maulid Nabi.

Siapa-siapa saja dari 10 orang alim diatas yang wafat tahun 362 H.....????

Mereka adalah; Abu Bakar, Umar bin Al Khaththab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Hasan Al Bashri, Makruf Al Karkhi, Imam Asy Syafi'i, Sirri as Siqthi, dan Junaid Al Baghdadi.
Jika beliau-beliau wafat tahun sebelum tahun 362 H. Sedang peringatan maulid baru dicetuskan tahun 362 H. Maka disana ada dua kemungkinan :

1. Para sejarawan keliru menetapkan tahun awal mula Maulid atau oknum penggemar Maulid telah berdusta atas nama orang-orang alim diatas....!!!.

2. Dan yang benar, oknum penggemar Maulid telah berdusta atas nama imam Asy-Syafi'i dan Hasan Al Basri sebagaimana berdustanya mereka mencatut nama Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali radhiyallahu 'anhum bahwa mereka menganjurkan Maulid Nabi....!!!.

Semua atsar yang datang dari khulaur rasyidin diatas (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali radhiyallahu 'anhum) maka tidak ada satupun yang bisa dipertanggung jawabkan, semuanya tidak memiliki sanad yang jelas. Begitu juga yang datang dari Imam Asy Syafi'i dan Hasan Al Basri.

Jika semua orang bisa berkata dari shahabat Nabi tanpa sanad yang jelas, maka akan berkatalah si fulan dan si fulan dari shahabat Nabi yang mencocoki nafsu dan seleranya.

Sungguh, mereka penggemar Maulid telah kehabisan cara untuk meyakinkan orang-orang bahwa peraya'an Maulid itu bukan bid'ah hingga mereka berani berdusta atas nama-nama shahabat yang mulia....!!!

Semoga yang sedikit ini mudah dipahami dan bermanfa'at untuk kita semua. Dan hanya kepada Allah Ta'ala kita mohon taufik dan hidayah-Nya

Barakallahu fiikum


Posting Komentar

0 Komentar