SEMANGATLAH BERBAGI ILMU AGAMA
- Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-:
- Ibnul Mubarok -rohimahulloh-:
- Ibnul jauzi -rohimahulloh-:
- Ibnul Qoyyim -rohimahulloh-:
Dermawan dengan ilmu (agama) lebih afdhol daripada dermawan dengan harta, karena ilmu (agama) lebih mulia daripada harta..” [Madarijus Salikin 2/281]
Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam-:
“Siapa yang menunjukkan kebaikan, maka baginya pahala orang yang melakukannya..” [HR. Muslim]
- Ibnul Mubarok -rohimahulloh-:
- Ibnul jauzi -rohimahulloh-:
- Ibnul Qoyyim -rohimahulloh-:
Dermawan dengan ilmu (agama) lebih afdhol daripada dermawan dengan harta, karena ilmu (agama) lebih mulia daripada harta..” [Madarijus Salikin 2/281]
- Syeikh Binbaz -rohimahulloh-:
“Yang disyariatkan bagi seorang muslim ketika mendengar faidah (ilmu) adalah menyampaikannya kepada orang lain..
Begitu pula seorang muslimah, hendaknya menyampaikan ilmu yang dia dengar kepada yang lainnya. Sebagaimana sabda Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam ‘sampaikanlah dariku meski hanya satu ayat’, dan dahulu saat berkhutbah, Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam biasa mengatakan: ‘hendaknya yang hadir menyampaikan kepada yang ghoib (tidak hadir)’..” [Majmu’ul Fatawa 4/54].
Jangan tinggalkan -satu majlis pun- kecuali engkau telah menghadiahkan kepada orang-orang duduk di situ, meski hanya satu masalah..
Orang itu telah mewasiatkan hal ini kepadaku, dan aku juga mewasiatkan hal yang sama kepada kalian, karena itu wasiat yang bermanfaat..”
[Atta’liq ala shohih muslim, hadits no: 1147, 1152,1154].
——-
Maka hendaklah kita bersemangat dalam menyebarkan ilmu agama, terutama ilmu tentang Allah dan ilmu tentang Rosul-Nya.
Karena ilmu yang paling mulia adalah ilmu tentang Allah (tauhid), karena ia berhubungan dengan Allah ta’ala, dzat yang paling mulia.. Kemudian ilmu tentang Nabi dan sunnahnya, karena beliau adalah makhluk yang paling mulia, dan sunnahnya merupakan ajaran yqng paling tinggi derajatnya.
Dan ingatlah bahwa berbagi ilmu agama, tidak harus dengan membuat status sendiri, tapi bisa juga dengan menyebarkan status yang ditulis orang lain.
Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى
Begitu pula seorang muslimah, hendaknya menyampaikan ilmu yang dia dengar kepada yang lainnya. Sebagaimana sabda Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam ‘sampaikanlah dariku meski hanya satu ayat’, dan dahulu saat berkhutbah, Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam biasa mengatakan: ‘hendaknya yang hadir menyampaikan kepada yang ghoib (tidak hadir)’..” [Majmu’ul Fatawa 4/54].
- Syeikh ‘Utsaimin rohimahulloh:
Jangan tinggalkan -satu majlis pun- kecuali engkau telah menghadiahkan kepada orang-orang duduk di situ, meski hanya satu masalah..
Orang itu telah mewasiatkan hal ini kepadaku, dan aku juga mewasiatkan hal yang sama kepada kalian, karena itu wasiat yang bermanfaat..”
[Atta’liq ala shohih muslim, hadits no: 1147, 1152,1154].
- ● Syeikh Shalih Alu Syeikh -hafizhohulloh-:
——-
Maka hendaklah kita bersemangat dalam menyebarkan ilmu agama, terutama ilmu tentang Allah dan ilmu tentang Rosul-Nya.
Karena ilmu yang paling mulia adalah ilmu tentang Allah (tauhid), karena ia berhubungan dengan Allah ta’ala, dzat yang paling mulia.. Kemudian ilmu tentang Nabi dan sunnahnya, karena beliau adalah makhluk yang paling mulia, dan sunnahnya merupakan ajaran yqng paling tinggi derajatnya.
Dan ingatlah bahwa berbagi ilmu agama, tidak harus dengan membuat status sendiri, tapi bisa juga dengan menyebarkan status yang ditulis orang lain.
Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى
Source : https://bbg-alilmu.com/archives/58696?fbclid=IwY2xjawEfknVleHRuA2FlbQIxMAABHU9fPVgeevuEMPQNYqABbh_PbnIt9-OWjDjPfM6bMKWYmgj4oOZnlbSmiA_aem__lLJj1kbjahET0ht2yzmeQ
Repost : Berbagi Ilmu Kajian Sunnah
0 Komentar