Jalan Keluar Bagi Orang Yang Bertakwa


Disaat semakin hari terasa beban semakin berat, pikiran semakin lelah dan penat, butiran hujan tangisan dan kesedihan semakin lebat, dan jiwa semakin merasa terikat terbelenggu dengan sangat kuat, apakah ini saatnya kita untuk menyerah dan bertekuk lutut dengan semua keadaan ini??? Tidak, karena Allah Ta''ála telah berjanji kepada kita :

فَإِذَا بَلَغۡنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمۡسِكُوهُنَّ بِمَعۡرُوفٍ أَوۡ فَارِقُوهُنَّ بِمَعۡرُوفٖ وَأَشۡهِدُواْ ذَوَيۡ عَدۡلٖ مِّنكُمۡ وَأَقِيمُواْ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِۚ ذَٰلِكُمۡ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗا ٢  وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمۡرِهِۦۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَيۡءٖ قَدۡرٗا ٣

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. Ath Thalaq : 2-3)

Selama seseorang istiqomah melaksanakan apa yang diperintah dan menjauhi apa yang dilarang Nya, Allah ta’ala pasti akan memberinya jalan keluar. Syaikh As Sa’di menjelaskan terkait ayat tersebut bahwa Allah akan membalas dengan kebaikan di dunia maupun di akhirat bagi orang yang bertakwa kepada Allah dan mengutamakan keridhaan Allah dalam semua keadaannya. Allah ta’ala akan memberikan kelapangan dan jalan keluar dari setiap kesulitan dan kesempitan. Dan sebaliknya, orang yang tidak bertakwa kepada Allah akan terjatuh ke dalam kesempitan, beban dan belenggu. (Tafsir As Sa’di : 869/1)

Selama kita yakin dan bertakwa dengan benar kepada Allah Taála, tidak ada yang namanya jalan buntu.dan pasti ada jalan keluarnya, Allah Taála sendiri bersabda: Kata-kata apa yang lebih benar daripada kata-kata Tuhan pencipta alam semesta? Tentu saja tidak. Allah Taála menciptakan segala sesuatu, termasuk cobaan, sehingga Dialah yang lebih mengetahui apa dan bagaimana jalan keluarnya.
Kita mungkin merasa sedih, tapi jangan ditahan atau putus asa.
Meski kita mungkin merasa masalah kita sangat berat, namun kita harus ingat bahwa cobaan yang dihadapi para nabi dan rasul adalah yang paling berat.

Semakin kuat keimanan seseorang, maka semakin berat pula cobaannya.
Namun  apakah para nabi dan rasul benar-benar mengalami stres?Jawabannya adalah tidak.
Karena mereka mengetahui ilmu dan mengetahui cara mengatasi masalah dan tantangan.

Apakah mereka tidak bersedih? Tidak perlu ditanyakan lagi, karena kita ingat betul bagaimana sedihnya kisah Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam  disaat terus ditentang dan disakiti oleh kaum musyrikin dan di saat hatinya pilu dengan kematian Khadijah. dengan semua kisah sedih yang pernah dialami Nabi dan Rasul lainnya. Juga sebagai pelipur lara pula, kita harus senantiasa ingat bahwa pahala bersabar itu tanpa batas. Di sinilah saat yang tepat bagi kita untuk mengamalkan ibadah ini.

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ ١

“Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10)

Kita juga harus selalu ingat bahwa sesulit apa pun tantangan yang kita hadapi saat ini, kita pasti kita bisa mengatasinya suatu saat nanti. Bukankah kita sudah diberi slogan “Badai pasti akan berlalu”?

Ya,  suatu saat hari-hari sulit ini akan menjadi sejarah dan membuktikan betapa kuatnya iman kita. Hari-hari untuk mengumpulkan perbekalan kini lebih singkat.Oleh karena itu, tetaplah bersemangat untuk melanjutkan, mohon pertolongan kepada Allah Ta'ala dan selalu jaga sikap baik kepada-Nya.

BACA JUGA

Bilal bin Sa’ad rahimahullaahu berkata:

عِبَادَ اللهِ، إِعْلَمُوا أَنَّكُمْ تَعْلَمُوْنَ فِي أَيَّامٍ قِصَارٍ لِأَيَّامٍ طُوَالٍ، وَ فِي دَارِ زَوَالٍ لِدَارِ مَقَامٍ، وَفِي دَارِ نَصَبٍ وَ حُزْنٍ لِدَارِ نَعِيْمٍ وَ خُلْدٍ

“Wahai hamba Allah, ketahuilah sesungguhnya kalian hanya beramal pada hari – hari yang pendek untuk hari – hari yang panjang. Kalian hanya beramal di negeri yang akan lenyap untuk negeri yang menjadi tempat tinggal, di negeri penderitaan dan kesedihan untuk negeri kenikmatan dan keabadian.“ (Shifatu shafwah, 2/377)

Semoga Allah Ta’ala memberi kita taufik dan petunjuk-Nya. Semoga shalawat dan salam dari Allah tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.














Posting Komentar

0 Komentar