PEMBAHASAN KITAB الدروس المهمة لعامة الأمة (PELAJARAN-PELAJARAN PENTING UNTUK SEGENAP UMAT), Karya Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah


Mukaddimah Pembahasan Kitab الدروس المهمة لعامة الأمة (Pelajaran-Pelajaran Penting untuk Segenap Umat) adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan Kitab الدروس المهمة لعامة الأمة  (pelajaran-pelajaran penting untuk segenap umat). Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada H / 20 Januari 2019 M. Penerjemah: Ustadz Iqbal Gunawan, M.A.

kitab الدروس المهمة لعامة الأمة (pelajaran-pelajaran penting untuk segenap umat) yang dikarang oleh Syaikh al-Allamah Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz adalah sebuah kitab yang sangat bermanfaat yang mengandung pelajaran-pelajaran yang sangat penting untuk diketahui oleh seluruh umat. Dan wajib bagi mereka semua untuk mempelajari hal-hal ini, baik hal tersebut berkaitan dengan aqidah atau yang berkaitan dengan ibadah atau yang berkaitan dengan akhlak.

Asy-Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz Rahimahullah telah menyusun kitab ini dengan susunan yang sangat baik dan sangat bermanfaat. Yang mana beliau menjelaskan dalam kitab ini hal-hal yang penting dalam agama ini. Yaitu perkara-perkara wajib untuk diketahui oleh setiap muslim dan muslimah. Kitab ini adalah satu kitab yang dikarang dengan cara yang sangat baik untuk mengajarkan orang-orang awam. Yaitu bagaimana menjelaskan kepada mereka perkara-perkara agama dan perkara-perkara yang wajib untuk mereka ketahui dari ilmu syariat ini. Baik hal itu berkaitan dengan aqidah maupun berkaitan dengan ibadah.

Dan yang ditujukan pertama kali kitab ini yaitu orang-orang awan untuk menasehati mereka dan mengajarkan mereka perkara-perkara yang tidak boleh untuk tidak mereka ketahui. Oleh karena itu Asy-Syaikh Abdurrazzaq Hafidzahullah, beliau memberikan catatan diawal pelajaran kita ini. Bahwasanya metode yang akan beliau gunakan dalam menjelaskan kitab ini adalah metode yang sangat mudah. Metode tersebut sesuai dengan tujuan untuk siapa ditulis kitab ini, yaitu mereka orang-orang awam.

Berkata Syekh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah,

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam dan akhir yang baik bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada hamba dan rasulNya Nabi kita Muhammad juga kepada keluarganya dan para Sahabatnya. Amma Ba’du,

Ini adalah kalimat-kalimat yang ringkas untuk menjelaskan sebagian apa yang wajib diketahui oleh orang awam tentang agama Islam. Aku namakan الدروس المهمة لعامة الأمة Durusul Muhimmah Li Ammatil Ummah (pelajaran pelajaran penting untuk segenap umat).
Dan aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memberi manfaat kitab ini kepada kaum muslimin, juga semoga Allah menerima dariku amal ini, Sesungguhnya Allah Maha Mulia dan Maha Dermawan.

Syaikh ‘Abdurrazzaq mengatakan bahwasanya ini adalah muqaddimah dipembuka risalah ini. Beliau Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah memulai dengan memuji kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sesuai dengan kemuliaan dan keagunganNya. Juga beliau menjelaskan akibat yang terpuji dan tempat kembali yang baik di dunia dan akhirat bagi orang-orang yang bertakwa.

Orang-orang bertaqwa yaitu mereka yang senantiasa mentaati Allah Subhanahu wa Ta’ala, menjauhi maksiat kepadaNya, senantiasa melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Mereka adalah orang-orang yang selalu berusaha untuk mendapatkan Ridho dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian juga Syaikh Abdul Aziz Bin Baz membuka risalah ini dengan mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Beliau adalah Nabi yang Allah Subhanahu wa Ta’ala pilih diantara hamba-hambaNya. Semoga shalawat dan salam serta berkahNya tercurah kepadanya.

Juga Syaikh Abdul Aziz Bin Baz menjelaskan bahwasanya risalah ini ringkas, singkat, tidak terlalu panjang, juga tidak terlalu ringkas atau terlalu pendek. Tapi di sini telah terangkum hal-hal yang penting untuk diketahui. Juga beliau menulis dengan kata-kata yang mudah untuk dipahami. Semoga semua ini memberikan tujuan yang jelas dan semoga hal itu bisa mencapai maksud dari ditulisnya kitab ini.

Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah juga mengkhususkan kitab ini untuk menjelaskan sebagian yang wajib untuk diketahui oleh orang awam dari perkara-perkara agama yang wajib terutama perkara-perkara yang tidak boleh seseorang untuk tidak mengetahuinya. Beliau juga menyebutkan sebagian perkara-perkara yang tidak wajib akan tetapi masuk dalam perkara-perkara penting yang mesti diketahui oleh segenap umat.

Beliau menamakan kitab ini  الدروس المهمة لعامة الأمة Durusul Muhimmah Li Ammatil Ummah (pelajaran pelajaran penting untuk segenap umat). Dan tentu nama ini sesuai dengan isi dari kitab ini. Karena isi dari kitab ini adalah pelajaran-pelajaran penting yang harus diketahui oleh segenap umat.
Kitab ini juga disusun dengan susunan yang sangat baik. Pelajaran pertama, pelajaran kedua, pelajaran ketiga dan seterusnya. Beliau juga mengatakan المهمة (yang penting). Yaitu kitab ini sangat penting untuk dipelajari. Karena seluruh kaum muslimin membutuhkan apa yang disebutkan dalam kitab ini.

Penulis kitab ini, Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah menyebutkan beberapa hal yang berkaitan dengan perkara aqidah, juga yang berkaitan dengan perkara ibadah, terutama rukun Islam yang lima. Juga dalam kitab ini, penulis kitab ini juga menjelaskan tentang akhlak-akhlak yang wajib untuk dilakukan oleh seorang muslim. Juga memperingatkan dari dosa-dosa besar dan menyebutkan beberapa dosa-dosa besar tersebut.

Beliau juga dalam kitab ini memperingatkan tentang bahaya kesyirikan. Yang mana kesyirikan tersebut bertentangan dengan agama ini bahkan mengeluarkan seseorang dari agama ini. Maka risalah ini mengandung pelajaran-pelajaran penting yang harus diketahui oleh seluruh kaum muslimin.
Kemudian beliau juga berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semoga kitab ini bermanfaat bagi seluruh kaum muslimin dan menerima darinya. Karena sesungguhnya Allah Maha Mulia. Ini adalah do’a yang agung yang yang mana do’a ini menggabungkan antara permintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memberikan manfaat atas kitab ini, juga semoga Allah menerima darinya apa yang beliau tulis.

Dan berkat karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala, risalah yang ditulis oleh Syaikh Bin Baz ini sangat diterima oleh kaum muslimin. Banyak majelis-majelis yang didirikan untuk menjelaskan tentang kitab ini. Juga kitab ini dibacakan di masjid-masjid yang sangat banyak untuk menjelaskan isi dari kitab ini. Bahkan dijadikan metode untuk mengajarkan orang-orang awam, bagaimana mereka memahami agama mereka.

Kitab ini juga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan semua ini adalah tanda-tanda bahwasanya ini telah diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kita juga berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga Allah membalas dengan balasan yang baik bagi penulis kitab ini dan memberatkan timbangan beliau di hari kiamat nanti dan juga memberikan manfaat bagi kita semua.

PELAJARAN PERTAMA:  SURAT AL-FATIHAH DAN SURAT-SURAT PENDEK

Berkata Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah, pelajaran pertama adalah surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek yang dimulai dari surat Al-Zalzalah sampai surat An-Naas. Yaitu dengan cara mentalqinkan, membetulkan bacaan, menghafalnya dan menjelaskan hal-hal yang wajib untuk difahami. Ini adalah pelajaran pertama dari pelajaran-pelajaran penting untuk segenap umat. Yaitu dengan cara mengajarkan mereka surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek.

Kemudian penulis kitab ini Rahimahullah menyarankan kepada kita agar ketika mengajarkan surat-surat pendek ini dimulai dari surat Al-Zalzalah sampai surat An-Naas. Dan beberapa surat ini adalah cukup untuk orang awam agar mereka membaca surat-surat ini dalam shalat mereka. Baik itu shalat wajib maupun shalat sunah. Termasuk Qiyamul Lail. 

Bahkan seandainya seseorang membaca satu surat saja dan dia ulang-ulang ketika Qiyamul Lail, itu sudah cukup. Karena dari Sahabat Qatadah bin Nu’man Radhiyallahu ‘Anhu, beliau mengatakan bahwasanya ada seorang laki-laki yang shalat malam di zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ia hanya membaca Al-Ikhlas. Dia tidak membaca surat lain. Ketika pagi hari, laki-laki tersebut mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menceritakan hal itu kepada beliau dan seakan-akan laki-laki tadi menganggap sedikit. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan kepadanya:

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, surat al-Ikhlas itu senilai sepertiga al-Quran.” (HR. Bukhari dan Ahmad).

Dan diantara hal-hal yang kita bisa jadikan mungkin sebab kenapa Syaikh Bin Baz memulai dengan surat Al-Zalzalah yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam An Nasa’i dalam Sunan Kubro dari hadits Abdullah bin ‘Amr Bin ‘Ash Radiyallahu ‘Anhu, beliau berkata bahwasanya ada seorang laki-laki yang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan meminta kepada Rasulullah untuk membacakannya dari Al-Qur’an. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

اقْرَأْ ثَلَاثًا مِنْ ذَوَاتِ الر

“Bacalah tiga surat yang di dahului Alif Laam Ra’.”

Maka laki-laki tersebut mengatakan, “Aku sudah tua, hatiku sudah lemah dan lisanku juga sudah sulit untuk berbicara atau membaca Al-Qur’an.”

Maka Rasulullah mengatakan kepadanya:

فَاقْرَأْ ثَلَاثًا مِنْ ذَوَاتِ حاميم

“Kalau begitu bacalah surat yang di dahului Haa’ Mim.”

Laki-laki tersebut juga meminta udzur dengan perkataannya yang pertama. Kemudian laki-laki tersebut berkata lagi kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, bacakan kepadaku satu surat yang mencakup banyak hal.” Maka Rasulullah membacakan kepadanya:

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا ﴿١﴾ وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا ﴿٢﴾ وَقَالَ الْإِنسَانُ مَا لَهَا ﴿٣﴾ يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا ﴿٤﴾ بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا ﴿٥﴾ يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ ﴿٦﴾ فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ﴿٧﴾ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ ﴿٨﴾

Laki-laki tersebut mengatakan:

وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَا أَزِيدُ عَلَيْهَا أَبَدًا

“Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran saya tidak akan membaca surat lain selain surat ini.” Kemudian lelaki tersebut pun pergi dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

أَفْلَحَ الرُّوَيْجِلُ

“Semoga keberuntungan bagi laki-laki tersebut.” Rasulullah mengulang dua kali. (HR. Abu Dawud)
Jika seorang awam mencukupkan diri dengan menghafal surat Al-Zalzalah sampai surat An-Naas atau bahkan sebagiannya, maka hal itu sudah cukup baginya. Karena Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan tentang laki-laki yang datang kepada beliau tadi dan berazam untuk mencukupkan diri hanya dengan menghafal surat Al-Zalzalah saja, Rasulullah mengatakan أَفْلَحَ (ia telah beruntung). Maka barangsiapa yang menghafal surat ini atau menambah dengan menghafal surat-surat pendek yang lain, insyaAllah dia termasuk orang yang beruntung.

Cara dalam mengajarkan hal ini sangat bermanfaat bagi orang-orang awam bahkan dapat memberikan mereka semangat untuk mempelajari dan menghafalkan Al-Qur’an. Karena ketika dikatakan kepada orang awam bahwasanya cukup bagi Anda untuk menghafal surat Al-Zalzalah saja sampai surat An-Naas, ia akan merasa bahwasanya ini adalah jumlah yang sangat sedikit.
Maka ia pun akan bersemangat untuk menghafal surat ini atau berusaha memahami makna dari surat-surat tersebut. Dan tentunya agar ia membaca surat-surat ini dengan baik, memahami maknanya, maka sangat bagus sekali apabila dikhususkan halaqah-halaqah di masjid-masjid kaum muslimin untuk mengajarkan mereka surat-surat ini. Yaitu surat Al-Zalzalah sampai surat An-Naas.

Dan siapa diantara mereka yang telah menghafalkan surat-surat ini, maka kita sampaikan kepadanya bahwa engkau telah menghafal surat-surat yang engkau butuhkan. Dan jika ada diantara mereka yang ingin menambah lagi hafalannya, maka bisa masuk ke dalam halaqah yang dikhususkan untuk menghafal Al-Qur’an secara sempurna. Jika cara ini kita lakukan, bisa jadi diantara mereka ada yang dapat menghafal surat-surat ini hanya dalam waktu satu bulan atau dua bulan tergantung kemampuan mereka.

Metode ini sangat baik, sangat penting sekali untuk dilakukan ketika kita mengajari orang-orang awam. Tidak harus kita menyuruh mereka menghafal surat-surat yang banyak. Cukup surat-surat yang sedikit, yang mana jika mereka telah menghafalnya dengan izin Allah mereka akan mengambil manfaat yang sangat banyak.

Dan metode yang bisa dilakukan ketika kita mengajarkan orang awam, yaitu sesuai dengan yang dijelaskan oleh Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah yaitu dengan cara melakukan empat langkah:

  • Dimulai dengan talqin (تلقينا): yaitu dengan cara sang Imam atau guru tahfid mentalqinkan kepada mereka surat-surat ini satu ayat demi satu ayat. Mereka ulang-ulang di hadapan mereka ayat pertama, sekali atau dua kali, kemudian diulang lagi dan seterusnya. Karena Al-Qur’an itu cara mengambilnya yaitu dengan cara ditalqinkan kepada mereka dan mereka pun mendengarnya dengan pendengaran yang benar.
  • Mereka membaca apa yang telah mereka dengarkan dan Imam atau guru tahfidz membenarkan bacaan-bacaan mereka.
  • Setelah mereka dibacakan dan membaca, langkah ketiga yaitu menghafalnya. Yaitu menghafalkan apa yang telah ditalqinkan kepada mereka di depan syaikh, juga telah dibenarkan apa yang salah dari bacaan mereka. Kemudian mereka mengulang-ulanginya. Sebagian orang butuh sampai 50 kali agar mereka hafal. Ada yang butuh 100 atau bahkan 200 kali agar mereka menghafal dengan hafalan yang mutqin.
  • Menjelaskan apa yang wajib untuk dipahami dan jelaskan kepada mereka tafsir dari surat-surat ini, tujuan-tujuan dari surat tersebut. Dimulai dari surat Al-Fatihah kemudian surat Al-Zalzalah sampai surat An-Naas.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan Taufik kepada kita semua Sesungguhnya Allah maha mendengar Maha dekat dan maha mengabulkan do’a.

sumber: radiorodja.com

Posting Komentar

0 Komentar