🦠 WABAH VIRUS CORONA, SEBUAH RENUNGAN - SERI 1
Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du.
Akhir-akhir ini, pembicaraan dan pemberitaan tentang penyakit yang menakutkan mendominasi media. Orang-orang khawatir terhadap penyebaran penyakit tersebut dan takut terinfeksi. Pembicaraan tentangnya dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat, ada yang membicarakannya sambil bercanda dan menjadikannya bahan gurauan dan ada pula yang serius menjelaskan dengan tulus.
Sebagai seorang Muslim, kita senantiasa ketika berhadapan dengan semua kejadian dan musibah, maka kita wajib berpegang teguh dan bersandar kepada Allah Azza wa Jalla. Semua pembicaraan kita tentang hal-hal tersebut di atas atau tentang metode pengobatan dan terapinya harus berlandaskan syariat dan kaidah yang benar serta dilandasi rasa takut kepadaNya dan senantiasa merasa dalam pengawasanNya Azza wa Jalla.
Berikut ini enam renungan/sikap seputar masalah yang menjadi perhatian serius dalam kehidupan manusia sekarang.
•》 Renungan Pertama:
Sebagai seorang Muslim, dalam semua keadaan, kita wajib berpegang teguh dan bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bertawakal dan berkeyakinan bahwa semua urusan ada ditangan Allah Azza wa Jalla.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah dan barang siapa beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." [QS. At-Taghabun: 11]
Semua urusan ada ditanganNya. Allah Azza wa Jalla yang mengatur dan memudahkannya. Semua yang Allah kehendakai pasti terjadi dan yang tidak dikehendaki pasti tidak ada serta tidak ada pelindung kecuali Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُلْ مَنْ ذَا الَّذِي يَعْصِمُكُمْ مِنَ اللَّهِ إِنْ أَرَادَ بِكُمْ سُوءًا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ رَحْمَةً ۚ وَلَا يَجِدُونَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
"Katakanlah: 'Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?' Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah." [QS. Al-Ahzab: 17]
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ
"Jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?" [QS. Az-Zumar: 38]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ
"Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu." [QS. Fathir: 2]
Dalam hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain kebaikan yang sudah Allah tetapkan untuk dirimu. Sekiranya mereka berkumpul untuk melakukan sesuatu yang membahayakan kamu, niscaya mereka tidak akan bisa menimpakan bahaya kepada kamu kecuali bahaya yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Segenap pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering." [HR Ahmad dan At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma]
Dalam hadis yang lainnya, beliau bersabda:
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
"Allah telah menulis takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." [HR Muslim dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu 'anhu]
Juga bersabda shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ، فَقَالَ لَهُ: اكْتُبْ. قَالَ: رَبِّ وَمَاذَا أَكْتُبُ؟ قَالَ: اكْتُبْ مَقَادِيرَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَة
"Sesungguhnya yang pertama Allah ciptakan Al-Qalam (pena) seraya berkata kepadanya: 'Tulislah!' Dia bertanya: 'Wahai Rabbku, apa yang aku tulis?' Maka Allah berfirman: 'Tulislah takdir segala sesuatu hingga terjadinya kiamat'." [HR Abu Dawud dan Tirmidzi dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu 'anhu]
Berdasarkan ini semua, maka wajib bagi setiap Muslim untuk menyerahkan segala urusannya kepada Allah Azza wa Jalla dengan mengharap, meminta, dan bersandar serta bertawakal kepadaNya. Tidak mengharapkan kesehatan, kesembuhan, dan keselamatannya kecuali dari Rabbnya Azza wa Jalla, sehingga semua kejadian dan musibah yang melanda akan semakin menambah semangatnya untuk senantiasa berlindung dan berpegang teguh dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
"Barang siapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus." [QS. Ali Imran: 101]
Insya Allah bersambung...
Artikel ini sudah dipublikasikan sebelumnya dengan judul “Wabah MERS Sebuah Renungan.”
والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
🖥 Sumber: https://almanhaj.or.id/14175-wabah-virus-corona-sebuah-renungan.html
🖋 Penulis: Prof. DR. Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad Al-Badr
----------••♛♛♛••----------
💎 Permata Sunnah
🌐 Web: http://permatasunnah.com
0 Komentar